Poster Film Tenggelamnya Kapal Van der Wijck

Tenggelamnya Kapal Van der Wijck

Perselisihan Antara Kasta VS Cinta dan Kekayaan.

1. Latar Belakang Film 

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini berlatar tahun 1930-an.  Film ini diangkat dari sebuah novel karangan Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal nama Buya Hamka. Bercerita tentang permasalahan adat dan istiadat yang berlaku di Minangkabau dengan perbedaan latar belakang sosial hubungan sepasang kekasih yang berakhir dengan kematian. 

2. Sinopsis Tenggelamnya Kapal Van der Wijck

Zainuddin (Herjunot Ali), dari Makasar pergi ke kampung halaman ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Di tempat ini ia bertemu dengan Hayati (Pevita Pearce). Sosok Hayati yang cantik dan menjadi primadona di membuat Zainuddin jatuh cinta. Setelah beberapa kali bertemu dan berkirim surat merekapun menjadi sepasang kekasih. 

Background keluarga Zainuddin berasal dari ibu yang berdarah Makasar dan ayah yang bedarah Minang. Ini berarti dalam status masyarakat Minang ia adalah seorang yang tidak mempunyai derajat kesukuan, dan tidak diakui. Sedangkan Hayati adalah keturunan bangsawan Minang yang terhormat. Atas dasar ini cinta Zainuddin kepada Hayati ditolak oleh keluarga Hayati. 

Selanjutnya Hayati dijodohkan untuk menikah dengan Aziz (Reza Rahadian). Aziz adalah orang yang terpandang dan kaya. Zainuddin yang frustasi dan kecewa memutuskan untuk pergi merantau ke Surabaya, menjadi seorang penulis.  Setelah beberapa tahun ia pun berhasil dan menjadi penulis terkenal. 

Pada suatu saat pada pertunjukan opera, Zainuddin bertemu Hayati dan Aziz suaminya. Kondisi Hayati dan suaminya pada tahap ini sedang mengalami masalah keuangan. Beratnya permasalahan ini Aziz dengan ikhlas menyerahkan Hayati kepada Zainuddin.

Zainuddin tidak secara langsung menerima Hayati sebagai kekasihnya kembali. Cerita berlanjut ketika Hayati kembali ke kampung halamannya dengan menumpang kapal Van Der Wijck. Di perjalanan kapal ini mengalami masalah dan tenggelam. Hayati pun menghembuskan nafas terakhirnya pada kejadian ini. 

3.Writer Judgment

A. Story ( Rating 5/5)

Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck mempunyai karakter kuat karena diangkat  dari sebuah novel karangan Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal nama Buya Hamka. Film ini berlatar tahun 1930an. . Bercerita tentang permasalahan adat yang berlaku di Minangkabau dengan perbedaan latar belakang sosial hubungan sepasang kekasih yang berakhir dengan kematian.

B. Cast (Rating 5/5)

Pemeran utama dari film ini sudah mempunyai jam terbang yang mumpuni. Herjunot Ali sebagai Zainuddin, ekspresi, gerak tubuh dan artikulasi mempunyai karakter yang kuat dan khas. Jadi penampilannya di film ini super maksimal. 

Hayati (Pevita Pearce), sosok yang diperankan adalah wanita yang lembut dan sabar. Emosinya pun terjaga. Pevita Pearce berhasil membawakan sosok wanita yang selain bersuku tetapi juga mempunyai kelas pada zamannya. 

Aziz (Reza Rahadian), tidak perlu diragukan lagi dengan ini. Peran seorang yang kaya, angkuh, pemarah dan mempunyai gengsi tinggi juga pas ditampilkan Reza. 

C. Cinematography (Rating 4/5)

Pencahayaan, perlu diingat film ini berlatar tahun 1930. Pencahayaan yang digunakan adalah gabungan dari daylight, tungsten (lampu) dan shadow. Dimana pada tungsten menggunakan lampu kuning. Ketiganya berhasil membentuk suasana smooth dan sesuai pada kondisinya. 

Pergerakan kamera, pada film ini hampir semua scene menggunakan pergerakan yang smooth jadi perpidahan dari satu scene ke scene yang lain terasa lebih natural. Tetapi pada satu scene dimana Hayati sedang tertidur sambil membawa buku Teroseir, pergerakan kamera diputar 90 derajat lebih dengan pergerakan terasa kurang pas dan smooth.

D. Moral Value (MV)

MV yang bisa kita dapat dari film ini

  • Meskipun cinta tak kenal batasan, tetapi sebelum kaya dan sukses jangan mendekati atau bahkan menjadi pacar orang bersuku/berkasta kalau tidak mau berakhir menjadi kekecewaan.
  • Cinta sejati hidup selamanya sedang harta cuma sementara.
  • Pendirian, keuletan dan kemauan yang kuat akan menjadi sebuah kesuksesan.
  • Jangan mengorbankan diri sesndiri untuk kebahagiaan orang lain (Pevita Pearce)

4. Content Marketing dan Strategy Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (4/5)

1. Story Telling

Story telling menjadi adalan pada content strategy marketing di film ini. Bertolak pada target audience nya yaitu remaja hingga generasi gen z. Di lain sisi Film yang kental dengan adat/suku Minang ini juga membawa nilai-nilai Islam yang kuat. Indonesia sebagai mayoritas muslim terbesar membawa dampak yang kuat di film ini. 

2. Earn Media

Earn media adalah konten publikasi gratis yang dibuat oleh pihak ketiga. Earn Media yang mempublikasi film Tenggelamnya Van Der Wijck diantarnya Net TV, Metro TV, dan beberapa stasiun televisi Indonesia. 

5. Social Media Organic (SMO)

Dari sisi SMO film ini beberapa kai diposting, tetapi karena media sosial belum sepopuler sekarang, beberapa post diposting setelah beberapa tahun film ini di launching. Selin itu film ini juga bisa dilihat di Netflix Indonesia  Nah, bagaimana hasilnya? Yokk kita simak 

  1. Instagram: sorayaintercinefilms (post May 22, 2020)
Tenggelamnya Kapal Van der Wijck
  • Followers: 54.6K
  • Likes: 1,033 likes
  • Comments: 14

2 . Youtube:  Netfilx Indonesia

  • Subscribers: 883K
  • Comments: 351
  • Likes: 6.7K

6. Social Media Ads & X

Setelah beberapa waktu riset tidak ada informasi yang ditemukan sebagai data acuan tentang film ini baik melalui Social Media Ads & X

7. Search Engine Optimization (SEO)

SEO adalah upaya mengoptimalkan suatu website agar mudah ditemukan di mesin pencari seperti Google, Yahoo, Bing, dan lainnya. Nah untuk pencarian di Google pada april 2024 tetang “ Tenggelamnya Kapal Van der Wijck”, tim Pasarain menemukan data bahwa Wikepedia (Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (film))

menjadi top web yang dikunjungi oleh pengguna untuk mencari informasi tentang film ini. Berikut datanya: 

  • Organic Search Traffic: 25.6K sedangkan SERP feature sebanyak 3.4K ( organic search traffic adalah kunjungan yang diperoleh secara alami ke sebuah website melalui hasil pencarian melalui mesin pecari tanpa dibantu oleh iklan berbayar, sedang SERP atau Search Engine Results Page atau halaman yang ditampilkan mesin pencari untuk menunjukkan hasil pencarian pengguna baik)

8. Penutup

Film “Tenggelamnya Kapal Van der Wijck” tayang 2013 di bioskop dan pada jaman itu strategi pemasaran film masih menekankan pada strategi stroy telling, earn media dan pemasaran secara langsung (konvensional). Dengan jumlah penonton sebanyak 1.724.110 film ini sangat berhasil menggaet para penonton. Karena itu, film ini masuk daftar top 50 film Indonesia terlaris sepanjang masa. 

Comments

3 tanggapan untuk “Tenggelamnya Kapal Van der Wijck”

  1. Avatar just
    just

    kalau tayang di bisokop kayaknya bakal laris lagi ini.

  2. […] Review Film Tenggelamnya Kapal van den Wicjk […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *