Halo sobat film!
Udah pada nonton film Budi Pekerti belum nih?
Buat kalian yang bisa nonton tapi ngga nangis nyimak alur ceritanya, hats off! Mahkotamu lagi transit di DC Cakung King/Queen!👑
Nah, kali ini pasarIN bakal kasih beberapa insight menarik seputar content marketing yang dilakuin sama Film Budi Pekerti.
Dimana selain nambah wawasan, bisa juga kamu terapin nantinya di strategi pemasaran kamu!
1. Sinopsis Budi Pekerti
Film bergenre slice of life karya terbaru Wregas Bhanuteja ini.
Menjadikan beberapa common-sense baru yang disebabkan situasi kala pandemi, sebagai fondasi utama untuk membangun jalan cerita.
Diawali dengan konflik Bu Prani, seorang guru kesiswaan yang terlibat perselisihan dengan pengunjung pasar, menjadi viral di media sosial.
Akibat tindakannya yang dinilai ngga mencerminkan pribadi seorang guru, kesalahannya diburu, memperkeruh konflik hingga terancam kehilangan pekerjaan.
Kedua anaknya Tita dan Muklas berusaha membantu Ibunya menyelesaikan permasalahan ini.
Sambil menjaga agar Bapak mereka, Didit yang sedang mengalami depresi ngga mengetahui hal ini.
Budi Pekerti menjadi sebuah tontonan yang layak buat sobat film yang fokus di isu-isu seperti: sosial, budaya, komunikasi ataupun kesehatan mental.
Film garapan Rekata Studio ini menjadi sebuah penggambaran apik, bahwa potret dunia maya yang selama ini kita bayangkan, ngga berbanding lurus dengan kondisi nyatanya.
Perkara, yang mungkin cuma berarti satu notifikasi bagi sebagian orang, bisa jadi sebuah titik terendah bagi sebagian lainnya.
Mengutip perkataan Muklas (Angga Yunanda) sebagai sentilan sekaligus refleksinya, “Salah atau benar itu cuma perkara siapa yang paling banyak ngomong!”.
2. Writer Judgmental
A. Story
Budi Pekerti menjadi contoh sukses story telling sebuah isu sosial dalam format film.
Cerita dibangun dengan apik tanpa plot yang bertele-tele. Namun, ngga memberikan ketimpangan pada unsur pemahaman terhadap bagaimana alur cerita dibawa.
Tambahan, isu-isu ringan yang mungkin sering kita anggap remeh. Sukses dikemas dalam bentuk yang cukup mengena pada lubuk penikmatnya.
⭐Rating: 4,5/5
B. Cast
Dari segi perwatakan atau karakter overall mendekati kata sempurna, dengan caranya tersendiri.
Bu Prani (Sha Ine F) punya gestur dan mimik yang lebih dari cukup untuk mencerminkan kegagapan generasi X yang dihajar ganasnya perkembangan dunia maya.
Tita (Prilly L) sukses memberikan nyawa pada karakter rebel dan semangat kaum perlawanannya dengan titik berat pemeranan pada sorot mata yang kuat dan tegas.
Muklas (Angga Yunanda), diperankan sangat apik sebagai adik bungsu jamet, dengan rambut bleaching tak sempurnanya.
Sekaligus pembawaan yang merasa cara instan adalah hal efektif, namun seringkali menyalahi nilai moralitas.
Pak Didit (Dwi Sasono), karakter kepala keluarga pengidap bipolar, yang secara utuh berhasil dihidupkan.
Dimana tentunya hal tersebut bukanlah suatu hal yang mudah untuk diperankan melalui perpindahan karakter berulang kali antara depresif dan normal.
⭐Rating: 4/5
C. Sinematografi
Color matchesnya eye-catching banget, pemilihan warna yang complementary jadi sentuhan eksentrik sebagai perpaduan pembeda antara point of interest dengan elemen pendukung lainnya.
Sayang di bagian transisi, camera angle atau komposisi masih tergolong mainstream, ngga terlalu nampak hal yang noteable dari beberapa aspek tersebut.
⭐Rating 4,5/5
D. Moral Value
Ngga sekedar bercerita, Wregas sukses memberikan sudut pandang lain yang memberikan refleksi moral bagi penontonnya.
Pada intinya, film ini memberikan gambaran bahwa pengaruh digitalisasi komunikasi adalah benar adanya.
Media sosial menjadi alat yang ampuh dalam mendukung suatu hal dapat terlihat positif atau negatif.
Maka dari itu, peran akal dan budi sebagai anugerah satu-satunya yang dimiliki oleh manusia menjadi modal paling utama, untuk menyikapi hal-hal tersebut.
⭐Rating: 5/5
3. Content Marketing Budi Pekerti
A. Brand Recalling
Salah satu aspek yang patut diacungi jempol dari proses marketing film ini adalah upaya untuk memaksimalkan strategi Brand Recalling.
Mereka mencoba memanggil ulang unsur yang audience notable untuk di share kembali melalui media pemasarannya.

Akhirnya, dengan tanpa ba-bi-bu lagi potensi yang udah ada di depan mata ini, di eksekusi secara apik oleh tim. Dimana salah satunya adalah dengan merilis original scoring dari soundtrack film Budi Pekerti.
B. Collaboration on Actual Issue
Kedua, adalah keikutsertaan ke dalam isu-isu yang lagi aktual di sekitar, yang mana hal tersebut terakomodir di dalam Film Budi Pekerti.
Seperti diatas, Film Budi Pekerti mencoba untuk mengasosiasikan isu faktual yang kini marak dihadapi oleh masyarakat dan beberapa pesan moral yang termaktub dalam story valuenya.
Hal ini juga menjadi langkah taktis untuk menggaet audiens dan menanamkan branding yang kuat di mata penontonnya.
C. Earned Media
Earned media adalah bentuk publisitas gratis yang diterima oleh suatu brand atau produk melalui aktivitas orang lain.
Menurut Nielsen Study menunjukkan bahwa earned media memberikan dampak positif sebanyak 83% terhadap kepercayaan konsumen.
Hal ini bisa jadi insight menarik dalam proses development, dimana kita juga bisa lebih teliti untuk nambahin value unik yang bisa jadi potensi untuk generating earned media.
4. Social Media Organic
Nah, pada section ini kita bakal coba kupas gimana sih kondisi media sosial dan notes apa aja strategi social media organic yang diterapin Film Budi Pekerti.
- Instagram: filmbudipekerti
- 📸 Post: 370 Post
- 👥 Followers: 16.1K
- 🎭 Engagement Rate: 19.59%
- TikTok: filmbudipekerti
- 💖 Likes: 2.7M
- 👥 Followers: 30.5K
- 🎭 Engagement Rate: 30.32%
- X: budipekertifilm
- 👥 Followers: 301
- 🎭 Engagement Rate: 0.5%
- Youtube: Rekata Studio
- 📸 Post: 124 Videos
- 👥 Subscriber: 3.35K
Notable Strategy:
Ada yang bisa kita contek nih, dari penerapan social media mereka. Salah satunya adalah menggunakan metode social proof.
Contohnya ada di postingan berikut.

Social Proof adalah fenomena psikologis di mana orang cenderung percaya bahwa suatu produk atau layanan lebih baik jika orang lain juga percaya bahwa itu baik.
Nah, salah satu bentuk implementasinya dari trik tersebut adalah dengan sharing achievment. Sebagaimana yang dilakukan oleh Film Budi Pekerti.
Lalu, melakukan content placement yang sesuai sebagaimana audience platform behaviour.
Contohnya konten yang bersifat hiburan dan entertaiment, seperti: BTS, meme dan short-clip. Diletakan pada platform yang memang fokusnya adalah memuat gambar atau video singkat sebagai produk utamanya, seperti Instagram dan TikTok.
@filmbudipekerti Siang hepi-hepi, kalo malam anxiety 🫠 Mungkin cara healing dari Muklas Animalia yang ini cocok buat kamu gaes 🙏 #BudiPekerti #FilmBudiPekerti #SedangTayangdiBioskop #tiktoktainment ♬ Backsound Lucu – Faid rafanda
Sedangkan beberapa konten yang memang sifatnya informatif, diplacement pada platform microblogging, seperti di X (lately known as Twitter).

5. Social Media Ads
Setelah, kita coba cari di ads library dari sosial media terkait.
Ternyata ngga ada satupun iklan yang di publish, yang menandakan proses mereka di social media 100% fokus di bagian organik!
6. Google Ads
Tim PasarIN udah ngubek-ubek semua data, tapi gak nemu bukti Film Budi Pekerti pasang iklan berbayar di Google.
Kita cek di platform Google Ads Transparency dan cari manual, tapi hasilnya juga nihil.
7. KOL
Secara ringkasnya, Key Opinion Leader adalah sebuah strategi dimana mengasosiasikan sebuah brand atau merek terhadap figur yang dapat memberikan pengaruh terhadap audiens.
Tentunya tak luput diterapin juga di proses marketing Film Budi Pekerti ini. Berikut diantaranya
- Kanal YouTube Prilly L sebagai salah satu pemeran, turut mengunggah video trailer Budi Pekerti.
- 👀Views: 461K
- 💖Likes: 7.7K
- 📝Comment: 433
- 🎭Engagement Rate: 1,7%
- ✨Funfact: Menjadi perolehan exposure terbanyak pada media YouTube. Bahkan daripada kanal publishernya!
- Kolaborasi dengan beberapa public figure untuk testimonial, contohnya bareng Luna Maya di postingan berikut!
- 👀Views: 159K
- 💖Likes: 915
- 📝Comment: 40
- 🎭Engagment Rate: 0.6%
- Testimonial langsung dari viewer, ini cara ciamik banget, karena bisa jadi salah satu bentuk social proof juga loh!
- 👀Views: 76.5K
- 💖Likes: 641
- 📝Comment: 10
- 🎭Engagment Rate: 0.8%
KOL memiliki pengaruh signifikan dan hubungan positif dari brand awareness terhadap customer
Aryo Bismo, Sylvia, dkk (2022)
engagement.
8. SEO
Kalo dari strategi SEO, Film Budi Pekerti ngga bikin website khusus. Jadi kita belum bisa analisis lebih jauh.
9. CRM
Sama halnya, kalau perihal Customer Relationship Management sejauh ini belum ada data valid yang ngasih tahu kita buat narik kesimpulan perihal Film Budi Pekerti yang ngelakuin strategi ini.
10. Penutup
Nah, sekian sobat film, semoga ulasan dan sedikit informasi yang kita share bisa jadi referensi kalian.
Semoga bermanfaat!
Silahkan komentar dibawah ya, buat tanggapan kamu seputar Film Budi Pekerti!
Sumber:
Bismo, A., Sylvia, S., & Halim, W. (2022). PENGARUH KEY OPINION LEADER TERHADAP CUSTOMER ENGAGEMENT DENGAN BRAND AWARENESS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA JOCKEY INDONESIA. 07.00, 27 Maret 2024.
Dava, A. M., Wibowo, A., & Sutabri, T. (2023). Analisis Pemasaran Online Produk MYSNDWCH Menggunakan Metode Earned Media. 15.00, 2 April 2024.
Riset : Bagus Pamuji Tri Laksono
Editor: Bolmer Suryadi Hutasoit
Writer: Bagus Pamuji Tri Laksono
Tinggalkan Balasan